Kamis, 25 Maret 2010 | 16:11 WIB
Jakarta - Mendengar kata bakteri, yang terbayang adalah kuman penyebab penyakit. Padahal, seperti sifat manusia, ada pula bakteri yang baik, yang memiliki efek menguntungkan bagi tubuh, antara lain untuk menyehatkan saluran pencernaan serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Saluran cerna kita merupakan sarang penyakit, hal ini karena berbagai jenis mikroba, virus, dan jamur tumbuh subur di tempat ini. Itu sebabnya kita membutuhkan probiotik yang salah satu tugasnya adalah menekan jumlah patogen (bakteri penyebab penyakit).
Contoh bakteri yang baik adalah Lactobacillus paracasei dan Bifidobacterium longum. Sementara E Coli dan Salmonella termasuk dalam kelompok patogen.
Menurut spesialis gizi, dr.Fiastuti Witjaksono, kesehatan saluran cerna sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya pola makan dan gaya hidup. "Makanan yang tinggi lemak dan rendah serat, juga stres, bisa memicu timbulnya gangguan pencernaan yang ditandai oleh gejala sembelit serta susah buang air besar," kata dokter yang berpraktek di Semanggi Specialist Clinic ini.
Saluran cerna yang didominasi oleh bakteri jahat berdampak bagi kesehatan, misalnya saja daya tahan tubuh menurun, terganggunya penyerapan nutrisi, infeksi, insomnia, hingga kanker usus.
Menurut Fiastuti, untuk menjaga saluran cerna, kita perlu selalu mengonsumsi makanan kaya serat, seperti buah dan sayuran. Kita juga bisa mempertimbangkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, semisal yogurt. Syaratnya, saat mencapai perut, probiotik yang ada dalam yogurt tersebut harus dalam keadaan hidup. Oleh karena itu perhatikan benar cara penyimpanan dan penyajian yogurt atau produk lain yang mengandung bakteri baik.
Cara lain untuk menambah jumlah bakteri baik dalam usus adalah dengan memberinya makanan, yakni prebiotik. Jadi probiotik itu kumannya, prebiotik makanannya. Adapun makanan yang merupakan prebiotik diantaranya asparagus, pisang, ubi jalar, serta bawang bombay.
Selain makanan yang mengandung bakteri baik, kita juga bisa mencegah sembelit dengan cara banyak minum air putih dan melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki. Aktivitas ini merangsang otot-otot rektum (saluran di sekitar anus) berkontrasi sehingga kotoran akan terdorong keluar. Maka, bebaslah Anda dari gangguan saluran cerna.
Saluran cerna kita merupakan sarang penyakit, hal ini karena berbagai jenis mikroba, virus, dan jamur tumbuh subur di tempat ini. Itu sebabnya kita membutuhkan probiotik yang salah satu tugasnya adalah menekan jumlah patogen (bakteri penyebab penyakit).
Contoh bakteri yang baik adalah Lactobacillus paracasei dan Bifidobacterium longum. Sementara E Coli dan Salmonella termasuk dalam kelompok patogen.
Menurut spesialis gizi, dr.Fiastuti Witjaksono, kesehatan saluran cerna sangat dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya pola makan dan gaya hidup. "Makanan yang tinggi lemak dan rendah serat, juga stres, bisa memicu timbulnya gangguan pencernaan yang ditandai oleh gejala sembelit serta susah buang air besar," kata dokter yang berpraktek di Semanggi Specialist Clinic ini.
Saluran cerna yang didominasi oleh bakteri jahat berdampak bagi kesehatan, misalnya saja daya tahan tubuh menurun, terganggunya penyerapan nutrisi, infeksi, insomnia, hingga kanker usus.
Menurut Fiastuti, untuk menjaga saluran cerna, kita perlu selalu mengonsumsi makanan kaya serat, seperti buah dan sayuran. Kita juga bisa mempertimbangkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik, semisal yogurt. Syaratnya, saat mencapai perut, probiotik yang ada dalam yogurt tersebut harus dalam keadaan hidup. Oleh karena itu perhatikan benar cara penyimpanan dan penyajian yogurt atau produk lain yang mengandung bakteri baik.
Cara lain untuk menambah jumlah bakteri baik dalam usus adalah dengan memberinya makanan, yakni prebiotik. Jadi probiotik itu kumannya, prebiotik makanannya. Adapun makanan yang merupakan prebiotik diantaranya asparagus, pisang, ubi jalar, serta bawang bombay.
Selain makanan yang mengandung bakteri baik, kita juga bisa mencegah sembelit dengan cara banyak minum air putih dan melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki. Aktivitas ini merangsang otot-otot rektum (saluran di sekitar anus) berkontrasi sehingga kotoran akan terdorong keluar. Maka, bebaslah Anda dari gangguan saluran cerna.
Sumber : KOMPAS.com, 12 Juli 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar