Selasa, 6 April 2010 | 15:33 WIB
Jakarta - Selain lewat KB, Anda juga dapat menunda kehamilan secara alami. Hanya, pasangan suami istri harus rajin menghitung masa subur istri.
Sistem ini dikenal dengan sistem kalender. Cara kerjanya sederhana, yaitu menghitung masa subur dan masa tak subur dalam satu siklus haid. Siklus haid dihitung dari hari pertama istri mendapat haid dan hari pertama haid pada bulan berikutnya.
Dengan hitung-hitungan itu, pasangan suami-istri bisa tahu kapan harus menghindari masa subur jika belum menginginkan momongan. Atau. sebaliknya, pasangan suami istri bisa tahu kapan harus melakukan hubungan supaya cepat mendapatkan si kecil.
KB alami ini ada rumusnya. Wanita mempunyai masa siklus haid yang berbeda-beda. Ada yang hanya 28 hari, tetapi ada juga yang sampai 31 hari. "Sedangkan untuk masa subur biasanya antara hari ke-11 sampai hari ke-17 dalam satu siklus haid," kata Boyke.
Contoh, untuk masa siklus haid 28 hari, jika haid hari pertama jatuh tanggal 6 April, Masa subur jatuh tanggal 16 April. Adapun hari terakhir masa subur pada hari ke-17 akan jatuh tanggal 22 April.
Wanita dengan siklus haid tak teratur punya rumus penghitungan yang berbeda. Satu siklus haid dihitung sejak hari pertama haid sampai dengan hari pertama haid berikutnya. Anda perlu tahu dulu masa siklus terpendek dan terpanjang. Untuk mengetahui masa subur, masa siklus terpendek dikurangi 18 hari, sedangkan masa terpanjang dikurangi 11 hari.
Jika Anda masih ingin melakukan hubungan seksual pada masa subur, seksolog Boyke Dian Nugaraha dari Klinik Pasutri Tebet menyarankan agar si pria memakai kondom. Atau jika tak ingin memakai alat-alat KB, pasangan suami istri bisa melakukan senggama terputus.
Namun, ada catatan penting tentang KB alami ini. Memang, banyak orang percaya bahwa jika ia melakukan hubungan seks di luar masa subur istri, niscaya sang istri tidak akan hamil.
Nah, Boyke mengingatkan, dalam siklus haid, perempuan memang punya masa subur dan tak subur. Hanya, kita tak bisa menyimpulkan seorang perempuan tidak akan hamil di luar masa subur. "Cuma, pada masa subur kemungkinan hamil lebih besar dibandingkan dengan masa tidak subur," katanya. Alhasil, perempuan tetap bisa hamil bila melakukan hubungan seks di luar masa subur
Sistem ini dikenal dengan sistem kalender. Cara kerjanya sederhana, yaitu menghitung masa subur dan masa tak subur dalam satu siklus haid. Siklus haid dihitung dari hari pertama istri mendapat haid dan hari pertama haid pada bulan berikutnya.
Dengan hitung-hitungan itu, pasangan suami-istri bisa tahu kapan harus menghindari masa subur jika belum menginginkan momongan. Atau. sebaliknya, pasangan suami istri bisa tahu kapan harus melakukan hubungan supaya cepat mendapatkan si kecil.
KB alami ini ada rumusnya. Wanita mempunyai masa siklus haid yang berbeda-beda. Ada yang hanya 28 hari, tetapi ada juga yang sampai 31 hari. "Sedangkan untuk masa subur biasanya antara hari ke-11 sampai hari ke-17 dalam satu siklus haid," kata Boyke.
Contoh, untuk masa siklus haid 28 hari, jika haid hari pertama jatuh tanggal 6 April, Masa subur jatuh tanggal 16 April. Adapun hari terakhir masa subur pada hari ke-17 akan jatuh tanggal 22 April.
Wanita dengan siklus haid tak teratur punya rumus penghitungan yang berbeda. Satu siklus haid dihitung sejak hari pertama haid sampai dengan hari pertama haid berikutnya. Anda perlu tahu dulu masa siklus terpendek dan terpanjang. Untuk mengetahui masa subur, masa siklus terpendek dikurangi 18 hari, sedangkan masa terpanjang dikurangi 11 hari.
Jika Anda masih ingin melakukan hubungan seksual pada masa subur, seksolog Boyke Dian Nugaraha dari Klinik Pasutri Tebet menyarankan agar si pria memakai kondom. Atau jika tak ingin memakai alat-alat KB, pasangan suami istri bisa melakukan senggama terputus.
Namun, ada catatan penting tentang KB alami ini. Memang, banyak orang percaya bahwa jika ia melakukan hubungan seks di luar masa subur istri, niscaya sang istri tidak akan hamil.
Nah, Boyke mengingatkan, dalam siklus haid, perempuan memang punya masa subur dan tak subur. Hanya, kita tak bisa menyimpulkan seorang perempuan tidak akan hamil di luar masa subur. "Cuma, pada masa subur kemungkinan hamil lebih besar dibandingkan dengan masa tidak subur," katanya. Alhasil, perempuan tetap bisa hamil bila melakukan hubungan seks di luar masa subur
Sumber : KOMPAS, 6 April 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar