Selasa, 23 Maret 2010

Anda Ingin Terhindar Dari Penyakit Pikun? Perbanyak Membaca


Selasa, 23 Maret 2010 l 16.15 WIB

Membaca adalah kegiatan yang mendatangkan banyak manfaat karena dengan membaca pengetahuan kita akan bertambah. Baik itu pengetahuan yang berhubungan dengan keilmuan maupun hanya sekedar berita atau informasi.

Di samping itu menurut para ahli bahwa dengan banyak membaca maka kita akan terlepas dari penyakit otak. Seorang peneliti dari Henry Ford Health System, Dr. C. Edward Coffey, membuktikan bahwa hanya dengan membaca buku seseorang akan terhindar dari penyakit “Demensia”. Demensia adalah penyakit yang merusak jaringan otak. Apabila terkena demensia, bisa dipastikan seseorang akan sulit terhindar dari kepikunan.

Hal ini terjadi karena membaca dapat menciptakan semacam lapisan penyangga yang melindungi dan mengganti perubahan otak.

Riset-riset otak mutakhir telah menemukan manfaat membaca dalam menumbuhkan dendrit, salah satu komponen sel saraf otak atau neuron. Membaca kata-kata baru dapat merangsang otak, karena otak suka akan tantangan dan hal-hal baru. Kegiatan membaca adalah kegiatan yang penuh tantangan dan senantiasa membawa seseorang untuk memasuki wilayah baru.

Diakui atau tidak, banyak orang pintar dan cerdas disebabkan dari rajin membaca. Membaca juga bisa membuat orang lebih dewasa. Dewasa di sini artinya memiliki pola pikir yang tidak lagi kekanak-kanakan. Dengan membaca, orang bisa memandang setiap permasalahan hidup bukan sebagai beban, namun tantangan yang harus diselesaikan.

Permasalahan dalam kehidupan tidak dipandang hanya dari satu sisi, tetapi dari berbagai sisi. Orang yang memandang permasalahan hidup dari berbagai sisi biasanya lebih bijaksana dan arif dalam menjalani kehidupan.

Akan tetapi sungguh sangat disayangkan bahwa minat membaca dari masyarakat Indonesia masih rendah. Taufiq Ismail seorang sastrawan Indonesia yang terkenal mengatakan bahwa. “Kita telah menjadi bangsa yang rabun membaca buku dan lumpuh menulis”. Ungkapan ini tentunya punya alasan yang sangat kuat. Dan, benar adanya, persoalan kita adalah minat baca yang rendah. Jika ditawari buku bacaan, tidak sedikit dari kita yang menolak dengan alasan tidak punya waktu untuk membaca.

Masyarakat kita lebih menyukai media televisi dari pada buku. Padahal hal Jordan E. Ayan juga menyebutkan bahwa televisi masih amat ketinggalan dibandingkan dengan buku. Televisi merupakan “media pasif” yang tidak mengajak kita berpartisipasi dalam belajar atau berpikir kreatif. Namun hal informasi ini tidak sampai kepada kita karena kita kurang membaca.

Sangat berbeda dengan budaya membaca masyarakat Jepang dan negara-negara maju lainnya. Ke mana-mana mereka selalu membawa buku bacaan. Jika ada waktu luang mereka mengisinya dengan membaca. Sehingga tidak mengherankan jika ilmu pengetahuan mereka lebih maju daripada kita. Masyarakat Indonesia lebih senang ngerumpi dan berbudaya lisan. Lebih banyak ngelamun-nya ketimbang melakukan aktivitas membaca.

Hal tersebut bisa kita saksikan dari perilaku kita sendiri maupun orang-orang di sekeliling kita. Padahal banyak waktu luang yang bisa kita manfaatkan untuk membaca.

Misalnya ketika sedang menunggu keberangkatan pesawat, di halte, terminal, bahkan bagi orang yang tidak memiliki gangguan kesehatan jika membaca di atas kendaraan, bisa memanfaatkan waktunya untuk membaca. Lima menit membaca sudah bisa menambah wawasan pengetahuan kita. Kita bisa membangun motivasi dalam diri kita dengan memperbanyak membaca termasuk membaca biografi orang-orang sukses.

Salah seorang Doktor dari Arab Saudi yang bernama Dr. Aidh Al Qarni dalam bukunys ”Laa Tahzan” (Jangan bersedih) menulis 10 manfaat membaca :

1. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan
2. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja
3. Dengan sering membaca, seseorang bisa mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata
4. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir
5. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan mengingkatkan memori dalam pemahaman
6. Dengan sering membaca seseorang dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain, seperti mencontoh kearifan orang bijaksana dan kecerdasan para sarjana
7. Dengan sering membaca, seseorang dapat mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya di dalam hidup
8. Keyakinan seseorang akan bertambah ketika dia membaca buku-buku yang bermanfaat
9. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia,. Dengan sering membaca, seseorang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai model kalimat
10. Lebih lanjut lagi, ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis di antara baris demi baris (memahami apa yang tersirat).

Dari beberapa penjelasan di atas, kita bisa menarik kesimpulan bahwa membiasakan diri untuk selalu membaca akan mendatangkan manfaat yang sangat besar. Bukan hanya untuk diri kita, tetapi juga untuk orang lain asal kita mau berbagi ilmu dengan mereka.

Karena itu saya mengajak kepada pembaca sekalian untuk menghidupkan budaya membaca ini di mana saja dan kapan saja ada waktu untuk membaca.


Sumber : Detik.com, 20 Agustus 2009

Seks, Obat Terbaik untuk Menjaga Kesehatan


Selasa, 23 Maret 2010 l 16:07 WIB

Jakarta - Seks yang baik bukan hanya penting untuk menjaga hubungan dengan pasangan tapi juga bagus untuk kesehatan seseorang. Kehidupan seks yang sehat dapat menjauhi risiko terkena serangan jantung dan sroke dan meningkatkan kualitas hidup.

Menurut ilmuwan, seks adalah aktivitas yang paling menyenangkan dan juga merupakan kegiatan yang sehat bagi tubuh.

Seperti dilansir buzzle, Selasa (23/3/2010), ada beragam manfaat yang didapatkan dari kegiatan seks:

1. Seks menjaga jantung tetap sehat
Menurut studi yang dilakukan Queens University di Belfast, melakukan seks 3 kali dalam seminggu dapat mengurangi risiko serangan jantung atau stroke setengahnya.

2. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Seks bisa meningkatkan level antibodi immunoglobulin A yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi virus dan bakteri. Seks juga bisa meningkatkan steroid alami yang dikenal dengan DHEA yang menjaga tubuh terbebas dari penyakit.

3. Menghambat proses penuaan
Seseorang bisa terlihat lebih muda 10 tahun dengan melakukan seks teratur 3 kali dalam seminggu. Seks juga bisa membuat kulit halus dan mengurangi keriput karena tetap terjaganya kadar estrogen. Setelah menopause kulit biasanya akan menjadi kering dan makin keriput karena kadar estrogen menurun. Nah, dengan melakukan seks rutin, maka hormon estrogen akan dilepaskan dan bisa bermanfaat menjaga kulit.

4. Terlihat lebih menarik
Melakukan seks selama 30 menit sama dengan membakar 150 kalori. Dengan begitu akan membantu mengurangi berat badan yang biasanya bertambah seiring dengan meningkatnya usia. Dengan berat badan yang terjaga seseorang akan terlihat lebih menarik.

Seks juga merupakan bentuk olahraga aerobik yang bisa mengencangkan kulit dengan memompa oksigen ke seluruh tubuh dan membuat sel-sel baru sehingga kulit tampak terlihat segar.

5. Seks adalah pelawan stres terbaik
Seks seperti olahraga yang meningkatkan denyut jantung dan membuat otak melepaskan zat-zat kimia baik yang bisa meningkatkan kadar serotonin. Hormon ini membuat mood (suasana hati) menjadi baik, menurunkan stres dan mengurangi depresi.

Seks juga membuat tidur lebih nyenyak karena setelah orgasme tubuh akan melepaskan hormon oksitosin dan endorfin. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Psychology Journal, orang yang berhubungan seks dalam 24 jam terakhir, biasanya bisa mengatasi stres yang dihadapi lebih baik.

6. Seks meningkatkan kualitas hidup dan hubungan
Kehidupan seks yang sehat bisa meningkatkan kualitas hidup dan hubungan yang lebih baik. Asalkan tanpa ada masalah seksual seperti disfungsi ereksi, ejakulasi dini, ukuran penis yang tidak memadai, tidak bisa orgasme yang semua itu terbukti bisa merugikan kehidupan seks. Setiap masalah dalam seks bisa menjadi bencana karena ada ketidakpuasan yang dialami salah satu pasangan.

Kehidupan seks yang tidak sehat juga bisa berdampak negatif yang membuat orang yang berpasangan semakin merasa jauh. Masalah seks seperti di atas sebenarnya bisa diatasi, baik dengan alat bantu maupun konsultasi untuk mengatasi gangguan seks.

7. Meningkatkan jumlah sperma
Semakin sering melakukan hubungan seks akan meningkatkan jumlah sperma dan membuat individu akan semakin merasa dekat dalam hubungan dengan pasangannya. Kualitas sperma yang bagus akan mempermudah seseorang mendapatkan keturunan.


Sumber : Detik.com, 23 Maret 2010

Senin, 22 Maret 2010

Boston Selalu Mencengangkan


Senin, 22 Maret 2010 | 16.51 WIB

Jakarta - Tak perlu ke Amerika Serikat kalau tidak ke Boston. Kalimat ini memang cuma seloroh anak-anak muda yang mengenal Amerika Serikat dari dekat. Akan tetapi, selorohan itu sesungguhnya banyak juga benarnya karena Boston menjadi salah satu pilar penting pendidikan di Amerika Serikat. Kota amat elok di tepi Massachusetts Bay ini setiap tahun dikunjungi setidaknya 20 juta wisatawan.

Berbicara tentang Boston selalu menyentuh sejumlah perguruan elite dunia yang sangat terpandang, di antaranya Harvard Unversity dan Massachusetts Institute of Technology (MIT). Di dua perguruan tinggi inilah lahir banyak pemikir besar dunia, termasuk yang kini berkarya di Indonesia. Dari sana pula lahir sejumlah presiden serta para pemenang hadiah Nobel, Pulitzer, Oscar, dan sebagainya. Di bidang olahraga, Boston juga terpandang. Klub basket Boston Celtics, sekadar menyebut satu contoh, serta surat kabar berwibawa, Christian Science Monitor, juga berasal dari kota ini.

Tentu bukan hanya beberapa aspek itu yang membuat kota seluas 232,14 km persegi ini selalu berada di panggung dunia. Boston nyaman dihuni karena menjadi salah satu kota besar dengan tingkat polusi amat rendah di Amerika Serikat. Di Boston ini jua, sejumlah ruas vital jalan tol dijadikan taman berpohon lebat. Jalan tolnya sendiri “dipindahkan” ke bawah permukaan tanah. Para pengusaha dan warga Boston juga amat ramah pada alam. Mereka membangun taman di atap rumah atau atap gedung pencakar langit sehingga dari udara, Boston tampak mencengangkan. Taman-tamannya tidak hanya berada di permukaan tanah, tetapi ada juga yang merengkuh langit.

Hal yang tidak kalah memukau, gedung-gedung tinggi yang beratap taman itu dikerjakan dengan selera arsitektur kelas wahid. Seorang pengembang besar Indonesia berujar, kalau sedang “buntu”, ia memilih datang ke Boston dan Chicago untuk mengail inspirasi. Tidak heran kalau produk pengembang ini bermutu amat tinggi.

Warga Boston hidup penuh damai. Para pejalan kaki, penyuka joging, pengguna sepeda, dan kendaraan bermotor hidup berdampingan secara damai. Nyaris tak terdengar jerit klakson di kota berpenduduk empat juta lebih ini.

Irwan Julianto, rekan yang meraih gelar master di Harvard University, menitipkan pesan. Kalau ke kota rupawan ini, jangan lupa meluangkan waktu untuk mendengarkan orang-orang Indian Andes meniup peluit. Jangan pula lewatkan kesempatan melihat orang bermain catur di pelataran Au Bon Pain, atau menghirup wanginya asap kayu pembakar pizza di Pizzeria Uno.

Sumber : KOMPAS.com, 21 Maret 2010

Mendengar Suara Lirih di Broadway


Senin, 22 Maret 2010 | 16.45 WIB

Jakarta - Apa yang menarik dari kota New York? Apa yang bisa ditonton di kota tersibuk di dunia itu? Pertanyaan-pertanyaan ini selalu mengemuka tatkala percakapan mengarah ke arah keinginan melancong ke kota berpenduduk 22 juta jiwa ini.

Warganya pasti terperangkap dalam kesibukan dan kehirukan luar biasa. Percakapan tentang hal-hal yang bersifat manusiawi tentu masih ada, tetapi akan terasa lirih di tengah amat gaduhnya kompetisi memenangi kerasnya hidup di New York. Biaya hidup di sini mahal, malah merupakan salah satu kota termahal di dunia. Jurang kaya sekali dan miskin sekali terbentang amat lebar. Kaum papa yang kalah bertarung dipandang sebagai sampah kota dan mereka layaknya berada di tepi jalan, di sentra penampungan sampah, dan di bawah jembatan.

Sinar matahari di beberapa sentra bisnis sering tak terasa karena sepenuhnya tertutup oleh gedung-gedung pencakar langit, dengan tinggi minimal 60 lantai. Lalu apakah datang ke kota ini hanya untuk berbelanja barang-barang mahal dan melihat gedung-gedung super-jangkung?

Akan tetapi, tidak adil kalau memandang New York hanya dari sudut pandang negatif. Datanglah ke kawasan Times Square atau di sudut Duffy Square di Broadway Avenue. Di sini masyarakat memenuhi semua badan jalan, duduk di semua ruang terbuka di sana untuk menikmati kemegahan dan keramahan yang masih tersisa di New York. Di sini masyarakat dari semua lapisan berbaur jadi satu, dalam semangat egalitarian. Mereka bisa bernyanyi dengan riang, menari, serta bermain gitar dan harmonika dengan suara keras tanpa ada yang melarang atau terganggu. Square yang memang termasyhur ini sukses menyatukan warga.

Di Square dan daerah sekitarnya ini pula masyarakat bisa berhimpun sampai tiga juta orang untuk merayakan tahun baru atau hari kemenangan gemilang Amerika. Di titik ini jua, puluhan bahkan ratusan miliar dollar AS tiap hari berputar sebab inilah salah satu sentra bisnis yang strategis dan terpandang.

Kota dengan luas 1.214 kilometer persegi ini juga boleh berbangga sebab ia satu dari segelintir kota dunia yang mempunyai taman amat luas, yakni 3,4 kilometer persegi. Di situ masyarakat dunia berkumpul dengan rileks, bercanda, dan merasa damai dipeluk kawasan berpohon lebat. Bayangkan, di tengah kota yang demikian sibuk terdapat taman di pusat kota yang luasnya hampir setara kota Ambon lama. Taman inilah yang mengilhami banyak pengusaha Indonesia, termasuk pengembang senior Trihatma Kusuma Haliman membangun Central Park di Podomoro City. Trihatma mengatakan, proyek-proyeknya akan selalu dibangun dengan elan Central Park.

Dengarlah ucapan seorang anak 12 tahun yang menemani ayahnya menjual hotdog di sudut Broadway. “Ayah, hampir semua pohon di New York gundul, ditinggal daun-daunnya. Namun, mereka tampak bahagia dengan kesendiriannya. Pohon-pohon itu sangat percaya diri, tetap tegak, karena percaya, pada awal musim semi, ia akan berdaun lagi. Akan cantik dan gagah kembali. Di beberapa taman, tunas-tunas pohon tulip bahkan sudah tumbuh. Seperti itulah semangat saya, Ayah. Biarkan saya ikut bertarung hidup di sini. Siapa tahu saya bisa mendekati prestasi orang-orang besar Amerika, seperti Abraham Lincoln, Kennedy, Clinton, dan Obama.”

Tak jelas apakah suara anak menjelang remaja itu terdengar oleh ayahnya atau tidak. Suara di Square itu sungguh gaduh.

Sumber : KOMPAS.com, 21 Maret 2010

Wuih... Chicago Selalu Memesona


Senin, 22 Maret 2010 | 16:10 WIB

Jakarta - Pernah nonton film lawas berjudul The Untouchables? Film inspiratif yang di antaranya dibintangi para pemain kelas dunia; Robert De Niro sebagai Al Capone, Sean Connery, Kevin Costner dan Andi Garcia ini mengambil Chicago sebagai lokasi pembuatan film.

Setting film itu mengambil suasana tahun 1920-an dan 1930-an, sebagaimana era Al Capone, Malone dan Elliot Ness. Suasana kota sudah sangat bagus, modern, bersih, tertib, kendati menjadi markas mafia bengis, di antaranya Al Capone.

Itu dulu. Kini, wajah Chicago jauh lebih berkilau dibanding seabad silam. Kota berangin yang luasnya 588,4 km persegi ini menjadi tempat berlabuh para arsitek nomor wahid dunia. Tidak heran kalau Chicago dipenuhi bangunan-bangunan berselera arsitektur memukau. Chicago juga dikenal sebagai kota wisata dan kota bisnis terkemuka Amerika Serikat setelah New York dan Los Angeles.

Kota ini dialiri sungai yang bisa menjadi ajang wisata yang mencengangkan serta danau yang menjadi ajang berlayar. Belum datang ke Chicago sebelum melayari sungai dan danau tersebut.

Di balik segenap kelebihannya, Chicago memiliki jaringan trotoar yang menawan. Trotoar di sini tidak hanya lebar (enam sampai 20 meter), tetapi pemandangan di kiri dan kanan jalannya sungguh membangkitkan inspirasi. Bangunannya elok, patungnya berkelas. Ada pun mobil yang berseliweran, dan manusia yang lalu lalang atraktif.

Harry Ponto, advokat yang sangat menyukai Chicago menyatakan, di kota beradab ini warga bisa berjalan kaki dengan sangat nyaman dan aman. Trotoar lapang, dan taman fantastis tegak di mana-mana. "Kesehatan kita selalu prima karena kita selalu berjalan kaki. Udara pun bersih," ujar Harry Ponto baru-baru ini.

Tidak adil rasanya kalau kita membandingkan Chicago dengan DKI Jakarta. Akan tetapi ada baiknya keunggulan Chicago menginspirasi warga dan otoritas Ibu Kota untuk melakukan sesuatu secara optimal. Apabila Pemprov DKI mampu membuat trotoar di separuh kota saja sudah merupakan prestasi gilang gemilang. Atau pemprov mampu membuat selokan tidak mampat saja, sudah menjadi indikator pencapaian kinerja amat spektakuler.

Sumber : KOMPAS.com, 19 Maret 2010

Makanan untuk Kesehatan Mental


Senin, 22 Maret 2010 | 15:20 WIB

JAKARTA - Penelitian oleh Mental Health Foundation and Sustain di Inggris menemukan hubungan antara pola makan buruk dengan gangguan kesehatan mental khusus seperti ADHD, demensia, depresi, dan skizofrenia.

Laporan itu juga mencatat bahwa masyarakat Inggris sekarang mengonsumsi lebih sedikit makanan segar dan bergizi. Sebaliknya, mereka mengonsumsi lebih banyak lemak dan gula dibanding 50 tahun silam.

Supaya mental Anda tetap sehat, asuplah gizi penting berikut:
1. Zinc
Terdapat pada gandum, kacang polong, daging, dan susu.

2. Magnesium
Mudah dijumpai pada sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan gandum.

3. Zat besi
Dalam jumlah banyak, ada pada daging merah, telur, sayuran berdaun hijau.

4. Folat
Terdapat pada sayuran berdaun hijau.

5. Vitamin B
Terdapat pada produk gandum dan produk susu.

6. Antioksidan
Terdapat pada sejumlah besar sayuran dan buah-buahan.

7. Asam lemak omega 3
Sumber terbanyak adalah ikan laut dalam.

Sumber : KOMPAS.com, 19 Maret 2010

Rabu, 17 Maret 2010

Obama Diminta Bantu Atasi Persoalan Rakyat Papua



Kamis, 18 Maret 2010 | 13.55 WIB

Jakarta - Sekitar 35 perwakilan mahasiswa dan masyarakat asal Papua, Rabu (17/3), berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat dan Istana Negara di Jakarta. Mereka bukannya menolak kedatangan Presiden AS Barack Obama, melainkan meminta bantuan kepada Obama untuk mengatasi kondisi buruk yang dialami rakyat Papua.

Mereka berdemo atas nama Koalisi Perjuangan Rakyat Papua Barat. ”Kami sampaikan selamat datang kepada Obama,” kata Okama Kossay, Ketua Koalisi.

”Persoalan Papua masih termasuk tanggung jawab AS karena AS termasuk salah satu sponsor otsus (otonomi khusus). Dan, terlihat sekarang otsus (di Papua Barat) gagal,” kata Okama.

Dalam pernyataannya, menurut Koalisi, hingga kini masyarakat Papua masih mengalami pembungkaman kebebasan berekspresi. ”Rakyat juga menderita karena Pemerintah Indonesia menggunakan hukum di Papua sebagai alat untuk menindas warga Papua,” kata mereka.

Kasus Freeport

Dalam kesempatan berbeda, Jhonson Panjaitan sebagai salah satu anggota Tim Pembela Masyarakat Papua meminta kesempatan untuk bertemu Presiden Obama. Agenda yang hendak mereka sampaikan berkaitan dengan tindakan Freeport McMorran Copper & Gold Inc mengambil dan merusak tanah ulayat serta pelanggaran HAM masyarakat suku Amungme.

Tim pembela yang mewakili Titus Natkime, anak kandung kepala suku terbesar Amungme, juga melaporkan perusakan lingkungan yang dilakukan perusahaan AS itu akibat tailing.

”Kini masyarakat Amungme tidak bisa lagi menggunakan air dari sungai mereka,” ungkap Jhonson.

Masyarakat Amungme mulai dari tahun 1967 hingga saat ini tidak pernah menerima manfaat langsung dari tambang tembaga dan emas oleh Freeport. Mereka juga tidak pernah sama sekali mendapatkan ganti rugi.

”Oleh karena itu, sesuai hukum yang sah di Indonesia, masyarakat Amungme selaku pemilik yang sah atas tanah ulayat berhak atas pembayaran ganti rugi,” demikian bunyi surat mereka yang ditujukan kepada Presiden Obama.

Masyarakat Amungme telah mengajukan gugatan perwakilan kelompok (class action) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap PT Freeport Indonesia dan Freeport McMorran Inc. Tuntutan per tanggal 8 Maret 2010 itu berupa ganti rugi sekitar 50 miliar dollar AS atau hampir Rp 500 triliun.

Harus dimanfaatkan

Terlepas dari aksi demo atas nama rakyat Papua ataupun suku Amungme tersebut, menurut pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhro, Indonesia semestinya harus memanfaatkan kunjungan Presiden AS kali ini agar dapat berperan lebih besar dan lebih baik di tingkat regional ataupun internasional.

”Indonesia dapat memberikan rekomendasi kepada AS untuk saatnya AS memerhatikan negara-negara ketiga dan negara-negara Islam,” ungkap Siti Zuhro di Jakarta, Rabu.

Saat ini, menurutnya, Indonesia terdepan untuk menyuarakan kepentingan negara-negara berkembang dan juga negara-negara Islam dengan kunjungan Presiden AS kali ini.

Terlepas dari adanya berbagai bentuk penolakan terhadap kunjungan Obama, tetapi dengan kunjungannya kali ini, kata Siti, harus diakui, Indonesia cukup diperhitungkan AS.

Sumber : KOMPAS.com, Kamis, 18 Maret 2010